Angsana Velavaru

- Develop and execute annual learning and development plans aligned with company's strategic goals.
- Collaborate with associates and department managers to identify training needs and create customized programs.
- Analyze, design, deliver, and administer engaging training programs across various modalities.
- Monitor training costs, optimize resources, and prepare budget reports to justify expenditures.
- Work effectively with Risk & Management, Quality Champions, and Sustainability/Green Teams.
- Actively participate in and champion innovative learning and development solutions.
- Work closely with HR in addressing associates Performance Management.

Learning Manager

Jumana Bali Ungasan Resort

Banyan Tree Hotels & Resorts

Mövenpick Hotels & Resorts

Assistant Learning and Development Manager

INAYA Putri Bali

Assistant Training Manager

- Coordinated, administered, and delivered generic training programs for all employees.
- Coordinated and facilitated learning needs of all departments with departmental trainers.
- Recruited, coordinated, and took care of student trainees.

Training Executive

- Designed, administered, and delivered English training programs for all associates.
- Coordinated and administered other foreign language training programs for all associates with subject matter experts and or 3rd party trainers.

English Teacher

PT Semartians Indonesia

Managing all academic and non-academic matters of Smarty Ants Reading World of PT Semartians Indonesia

Operations Manager of Education Department

Teaching English for young learners (Pre K - Grade 2) and also managing the operation of all Smarty Ants Learning Centers in Jakarta

Teacher

Managing the operation of all Smarty Ants Learning Center in Jakarta

Learning Center Coordinator

Language Institute of Sanata Dharma University

Arranging all non-academic matters namely: cultural classes, field studies, tours, transportation, homestay, and other out of class activities and matters for students who learn Bahasa Indonesia and Indonesian culture at Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Non Academic Coordinator of Indonesian Language and Culture Intensive Course

Teach and develop materials of Bahasa Indonesia (Indonesian Language) for foreign speakers. Accompany students to go to a field study and Indonesian culture classes.

Bahasa Indonesia Instructor

Teach and develop English learning materials at Center of English for International Communication of Language Institute of Sanata Dharma University Yogyakarta

English Instructor

With over eight years of experience in the hospitality industry, I am a passionate Learning and Development professional who helps organizations stay ahead by identifying skills gaps and building impactful learning programs that bridge them. My expertise lies in Needs Analysis, Instructional Design, Engaging Learning Delivery and People Development.

L&D
L-nya apa hayo?

Ternyata ada banyak, bukan cuma learning.
Apa saja? Simak di bawah ini 👇🏻

Oya, untuk teman-teman L&D yang ingin berbagi cerita tentang apa yang sudah dialami di tahun 2025 sejauh ini, mari bergabung dalam online event: Curhat L&D 2025

Di sini kita akan berbagi cerita tentang:
- Success stories selama 2025 ini
- Tantangan yang mungkin kamu simpan sendiri
- What’s next untuk 2026

Tidak ada jaim. Tidak ada judgement.
Kita berbagi. Kita belajar.

Ini adalah momen sesama profesional yang ingin tumbuh.

📅 Jumat, 5 Desember 2025
⏰ 19.30–21.30 WIB
💵 49K (there's a bonus at the end of the event)
👥 20 seats only

Klik link ini untuk berbagi ceritamu:
https://lnkd.in/gVamM8kH

Confidentiality guaranteed.

♻️ Repost supaya menjangkau teman-teman yang lain.

#LearningAndDevelopment

Paulus Aditya Hernawan

L&D Practitioner | Silent Book Club Organizer

L&D, L-nya Apa?

Program L&D cakep, tapi implementasi anyep?
Mungkin kamu lupa hal ini 👇🏻

Ketika kita bahas L&D, biasanya yang muncul di kepala adalah: needs analysis, learning design, materials development, delivery, assessment, ROTI.

Tapi ada satu hal yang sering terlupakan:
L&D Marketing.

He? L&D dan Marketing apa hubungannya?

Banyak tim L&D sudah bikin program yang bagus, tapi:
- yang hadir sedikit.
- yang datang nggak antusias.
- bahkan gak ada yang tahu programnya 🤭

Masalahnya mungkin bukan di materi, tapi ada di komunikasi.
Di sinilah L&D Marketing berperan.

Nah, bagaimana penerapannya?
Simak carousel di bawah ini. 

Sudah melakukan ini di tempat kerja?
Share pengalaman kalian ya 💬 

♻️ Repost jika bermanfaat.

Mau bahas L&D best practices untuk tempat kerjamu?
Kita arrange sesinya di sini: 
https://lnkd.in/gbhnYB5d

#LND #Marketing #LNDStrategy

Yang Sering Terlupakan: L&D Marketing

Mau Learning Culture jalan?
Jadikan L&D progress sebagai KPI atasan.

Seringkali tim L&D merasa berjuang sendirian.
Atur waktu tim untuk training, susahnya setengah mati.
Minta budget, dibilang nanti dulu.

Alasannya selalu klasik:  
😵 "Kami sibuk."
😵 "Tim operasional tidak bisa ditinggal."
😵 "Nanti saja kalau sudah agak luang."

Padahal kita tahu, waktu "luang" itu tidak ada.
Semua bisa luang jika diprioritaskan.

Masalahnya biasanya klasik:
Leader tidak merasa development tim adalah tanggung jawab utama mereka.
Mereka masih menganggap ini sebagai tanggung jawab L&D. 

Padahal kalau timnya berkembang, performa naik, turnover turun, leader lah yang paling diuntungkan.

Coba seandainya kita ubah aturannya.

Masukkan Learning & Development, baik program maupun progress tim, ke dalam KPI para Leader.

Apa yang terjadi saat ini diterapkan?

Leader tidak lagi melihat training sebagai gangguan operasional.
Mereka melihatnya sebagai target yang harus diprioritaskan.

Bukan lagi L&D yang memelas mengejar peserta.

Tapi Leader yang akan proaktif pada L&D.

What gets measured, gets done.
What gets rewarded, gets repeated.

Kalau mau buy-in dan support dari semua,
Pastikan learning journey tim jadi tanggung jawab leader juga, bukan cuma L&D saja.

Setuju/tidak setuju dengan pendekatan ini? 
Kira-kira apakah challenge yang akan muncul?
Cerita di kolom komentar ya 😄.

♻️ Repost jika bermanfaat.

#LearningAndDevelopment #LearningCulture #LeadershipKPI

I’m a proud husband! 

Beberapa waktu yang lalu, istri saya Mila Suwono ikut berpartisipasi dalam gerakan literasi Cerita Anak Bergerak, sebuah inisiatif kolaboratif yang mempertemukan 60 penulis, 60 ilustrator, dan 60 pendongeng untuk menciptakan antologi cerita anak yang lahir dari keresahan, refleksi, dan harapan akan negeri ini.

Gerakan ini mengangkat tiga tema besar: transparansi, reformasi, dan empati. Nilai-nilai yang mungkin terasa “dewasa”, tapi justru penting diperkenalkan lewat dunia anak, dengan bahasa yang jujur dan penuh imajinasi.

Dari kolaborasi ini lahirlah tiga buku:
 1️⃣ Dombrang-Dombreng
 2️⃣ Penjaga Bintang
 3️⃣ Suara Kecil di Rimba Warna-warni

Dan saya bangga sekali, karena istri saya menjadi salah satu ilustrator di buku Penjaga Bintang, lewat kisahnya yang berjudul “Bukan Rumahku.”

Ketiga buku ini bisa diunduh secara gratis, dengan catatan penting:
 ❌ Tidak untuk diperjualbelikan atau 
 ❌ Tidak untuk dijadikan obyek monetisasi pribadi.

Gerakan ini bukan tentang profit, tapi tentang bergerak bersama lewat cerita dan empati.

↗️ Link Instagram Ceria Anak Bergerak:
https://lnkd.in/ghVAj2zb

↗️ Link download ketiga buku:
https://lnkd.in/eRfSiGjt

👇 Di bawah ini adalah hasil ilustrasi istri saya dalam cerita Bukan Rumahku

#Literasi #BukuAnak

Mengapa peserta kabur?
Gap dari sisi trainer & Learning Design

Training yang ideal seharusnya menciptakan active involvement dan meaningful participation. Peserta bukan hanya hadir, tapi terlibat, bertanya, mencoba, berdiskusi, berefleksi.

Namun kadang juga terjadi, ketika peserta hanya duduk pasif atau mulai kabur secara mental, bahkan kabur beneran 😅.

Kita bisa lihat ini dari 2 faktor:
Dari trainer & Learning Design.

Faktor Trainer
Trainer adalah learning experience driver. Ia menentukan apakah sesi terasa hidup atau membosankan. Kalau drivernya tidak mampu menciptakan ruang yang mengajak peserta untuk aktif, peserta tidak akan bertahan lama.

- Monoton & minim Interaksi
- Terlu teknis 
- Tidak ada rapport

Tanpa connection atau psychological safety, peserta enggan berbicara atau terlibat. Sesi pun menjadi pasif dan hampa.

Learning Design
Training bukanlah slide presentasi atau materi saja (semoga semua trainer ingat ini). Learning Design adalah “produk” yang dikonsumsi peserta. Kalau produknya tidak relevan, peserta berhenti “membeli” sejak awal. 

Apa saja faktornya, beberapa diantaranya adalah:

- Tidak ada relevansi (WIIFM tidak terjawab)
- Terlalu teoritis & minim praktik
- Information overload

Ketika beban kognitif melebihi kapasitas, engagement hilang.

Disengagement adalah feedback.

Peserta "kabur" bukan karena mereka malas atau tidak menghargai training. Ini adalah sinyal bahwa trainer tidak berhasil menciptakan ruang untuk active involvement, materi tidak relevan atau tidak bisa diaplikasikan, pengalaman belajar tidak didesain dengan kebutuhan peserta.

Tentunya banyak faktor lain juga, termasuk individual problem.

Pernah mengalami yang mana?
Bagikan di kolom komentar 😄 .

#LearningDisgengagement #LearningAndDevelopment

Katanya minat baca orang Indonesia itu rendah.
Mari kita buktikan kalau itu salah.

Karena setiap ada acara literasi, sesi baca dan diskusi buku, pasti banyak peminatnya.

Yuk share buku yang menurut kalian sekeren itu, sehingga kalian mendapatkan banyak value dari buku yang dibaca dan merasa banyak orang harus baca juga.

Boleh fiksi/nonfiksi, lokal ataupun internasional.

Sebutkan judulnya, penulisnya, tentang apa bukunya, dan kenapa kalian rekomendasikan buku itu.

Saya duluan ya.

Mungkin sudah banyak yang membaca buku ini juga.

The Psychology of Money
by Morgan Housel

Buku ini tentang literasi finansial yang harus kita semua miliki. Buat saya buku ini menarik karena "menampar" pemahaman kiat tentang konsep kekayaan. 

Saya belajar 3 hal dari buku ini:

1. Kurangi ego, tambah kekayaan
2. Manfaatkan uang untuk "membeli" waktu
3. Berikan ruang kesalahan dalam literasi keuangan

Buku ini mau bilang: 
Perilaku dan psikologi > pengetahuan teknis semata.

Yuk share di bawah ya 👇🏻

You are the book you have read,
You are the average of people around you.

Katanya sih gitu ya.
Tapi…

Bisa jadi tidak relevan kalau baca buku tok, tapi gak berhasil memaknainya atau gak ngelakuin apa yang seharusnya dilakuin.

Atau gak ada gunanya kumpul dan networking dengan orang2 hebat kalau kita gak belajar dari mereka.

You are not the book you read.
You are not the people around you.

You are the meaning you make out of them.

Setuju atau tidak setuju dengan ini?
Share pendapat Anda di kolom komentar 😄

#SelfDevelopment

Curhat L&D 2025
Bagikan ceritamu.

Di ujung 2025, saya menemukan satu pola yang sama di banyak praktisi L&D: Kita jarang banget benar-benar bisa menceritakan yang kita alami, lakukan dan kerjakan.

Padahal di sepanjang tahun ini, kita melewati begitu banyak hal:

Ada hari di mana kita bangga setengah mati karena program yang kita rancang akhirnya jalan.

Ada hari di mana kita bingung harus bagaimana.

Ada hari di mana kita capek, tapi tetap lanjut.

Dan tidak jarang, semuanya campur jadi satu.

Itulah kenapa saya mengadakan Curhat L&D 2025: ruang aman untuk para praktisi L&D saling berbagi tanpa jaim, tanpa judgement, tanpa pressure untuk tampil sempurna.

Di sini kita akan ngobrol santai tentang:
- Success stories 2025
- Tantangan yang kita alami
- Apa yang kita siapkan untuk 2026

Bawa ceritamu. Sisanya biar ruangnya yang bekerja.
📅 Jumat ini, 5 Desember 2025
⏰ 19:30 – 21:30 WIB
💵 49K (ada bonus spesial di akhir acara)
👥 Terbatas 20 seats

PS: Confidentiality guaranteed 🔒 

Siap berbagi? Daftar di sini: 
https://lnkd.in/gVamM8kH

♻️ Bantu repost supaya lebih banyak teman L&D yang tahu

As L&D People, what to invest in 2026?
See this list for your inspiration. 

PS:
We are not talking about L&D budget. I believe you have submitted it to your management 🤭 

Spoiler alert: 
This isn't a paid promotion (though I’d certainly welcome that), but I recommend Canva Pro to help you with your tasks and learning materials designing.

What else do you think can be included?
Share it in the comments section below.

♻️ Repost if you find it useful

#LND #LearningAndDevelopment

What to Invest for L&D in 2026

Kemarin sore, saya dan istri mewakili komunitas silent reading BacaBarengJogja berkesempatan ikut acara Silent Reading di Bentara Budaya Yogyakarta, salah satu bagian dari Pameran Arsip dan Ilustrasi “Petak Umpet Sastra Anak.”

Di antara halaman-halaman buku dan karya ilustrasi, kami seperti diajak bermain petak umpet dengan kenangan masa kecil, menemukan kembali imajinasi yang polos, tapi juga refleksi sosial yang dalam.

Banyak yang masih menganggap sastra anak sekadar hiburan atau alat penyampai pesan moral.

Padahal, di balik ceritanya yang sederhana, tersimpan rekaman perkembangan budaya, cara berpikir, dan dinamika masyarakat dari masa ke masa.
Dalam sesi ini, kami juga berkenalan dengan para insan literasi dari Jogja dan berbagai daerah di Indonesia, mereka yang percaya bahwa membaca, menulis, dan berkisah adalah bentuk merawat jiwa. Terutama untuk anak-anak.

Pameran ini menampilkan karya Djokolelono dan Dwianto Setyawan, dua nama yang membuat kita sadar: dunia anak bukan sekadar dunia kecil, tapi dunia yang jujur, bebas, dan penuh kemungkinan.

#Jogja #Literasi #SastraAnak #BacaBarengJogja

Ada yang pernah tahu buku di gambar pertama?
Hari Sabtu lalu kami berkunjung ke rumah penulisnya.

Sabtu lalu saya mewakili komunitas BacaBareng Jogja bersama dengan teman-teman dari beragam komunitas mendapat undangan istimewa dari Kampung Wisata Sekar Niti Gedongkiwo.

Kampung wisata ini berlokasi tidak jauh dari Pojok Beteng Kulon, di daerah Gedongkiwo Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut kami berkesempatan melihat Ndalem Condronegaran, melewati Kampung UFO (ya UFO yang itu), dan akhirnya kami berkesempatan menyambangi kediaman penulis legendaris Indonesia, SH Mintardja.

Kami melihat koleksi-koleksi legendaris dari sang penulis, mulai dari serial Api di Bukit Menoreh, Nagasasra & Sabuk Inten, Pelangi di Langit Singasari, dan masih banyak lagi.

Kami juga mendapat kesempatan mendapatkan cerita dari Pak Andang, putra sulung SH Mintardja tentang perjalanan hidup dan kisah kepenulisan SH Mintardja.

Setelah itu kami mendapat pengalaman mind-blowing mengikuti lokakarya kilat kepenulisan bersama Mas Jantan Putra Bangsa. Ternyata proses kreatif menulis bisa dilakukan dengan proses eksperimental seperti yang beliau bagikan dan contohkan.

Terima kasih atas undangan dari Kampung Wisata Sekar Niti Gedongkiwo dan Mbak Tania Nugraheni Ayuningtyas yang sudah mengundang kami semua.

Sungguh sebuah pengalaman menarik yang tidak terlupakan.

#BacaBarengJogja #SHMIntardja

We don’t actually “lose” what we learn.
Our brain just hides it from us.

Ever finished a course and forgot almost everything a week later?

It’s not because you didn’t pay attention.
It’s because your brain has a built-in “delete button.”

Every time you close a book, leave a class, or finish a meeting your memory quietly starts to fade.

Why does this happen?
And more importantly, can we beat it?

I broke it down in this short carousel:
“Why Do We Keep Forgetting Things We’ve Learned?”

Swipe through to learn the science (and the fix) behind why our brain forgets and what you can do to make learning stick.

♻️ Repost if you find it useful

#Learning #LearningStrategy

Why Do We Keep Forgetting Things We Have Learned?

Setting boundaries untuk L&D
Perlu atau gak usah?

Memangnya perlu ya L&D membuat batasan-batasan tertentu saat kerja? Bukannya L&D adalah department yang harusnya membuka diri dan welcoming semua orang yang datang?

Semua terdengar indah sampai akhirnya banyak hal yang harus kita kerjakan, barulah kita merasa: wah, harusnya ada batasan nih.

Nah, kalau perlu membuat batasan, ada beberapa yang perlu diperhatikan:

↳ The Strategic Focus Boundary
Pernah tiba-tiba dapat request training yang urgent, harus segera terjadi, padahal tidak ada perencanaan sebelumnya? Nah, inilah pentingnya sebuah batasan. Fokus pada program yang benar-benar mendukung tujuan bisnis dan skill gaps yang strategis, bukannya permintaan dadakan yang tidak terencana.

↳ The “Deep Work” Boundary
Merasa waktu kerja tidak cukup karena harus hadir meeting, balas email, terima telepon, atau bertemu orang? Tingkatkan kualitas dan fokus dengan block waktu khusus untuk deep work (pekerjaan yang berdampak besar). Hindari melakukan hal lain pada waktu ini.

↳ The Accountability Boundary
Mendefinisikan tanggung jawab yang jelas: L&D memfasilitasi pembelajaran dan menyediakan tools, tetapi implementasi, praktik, dan hasil kinerja harian tetap menjadi tanggung jawab Manajer dan karyawan. Jangan sampai hal yang bukan tanggung jawab L&D tapi malah diserahkan dan dikerjakan oleh L&D.

↳ The Resource Boundary
Budget L&D tidak tidak terbatas, jadi harus bijak dalam mengalokasikan resource yang dimiliki. Batasi penggunaan resource untuk memastikan segala yang sudah direncanakan dan dibudgetkan terlaksana terlebih dahulu.

↳ The Continuous Growth Boundary
Salah satu hal yang paling sering terlewatkan atau terlupakan bagi L&D people adalah development untuk diri sendiri. Alokasikan waktu khusus bagi L&D untuk riset, update informasi, work exposure ke department yang ada di tempat kerja, juga untuk belajar lagi.

Sudah melakukan salah satu atau bahkan semua ini?
Share di kolom komentar 😄 .

#LearningAndDevelopment

Siapa cepat dia dapat.
Sixty-Talkie with Adit.

Hari Selasa nanti saya buka open session untuk siapapun yang mau tanya-tanya/ngobrol dengan saya.

Feel free untuk tanya-tanya dan ngobrol dengan saya selama 60 menit.

Anda bisa tanya/ngobrol tentang:
- Learning Design
- Teaching/Training Delivery
- Leadership
- Personal Branding (my style)

Selasa 25 NOV 2025, 6-7 PM & 8-9 PM
Masing-masing slot waktu hanya untuk satu orang saja.

Tertarik? Simak carousel di bawah ini.
Ingat! Siapa cepat, dia dapat 😄 

Kalau kurang beruntung tidak mendapatkan seat dan perlu ngobrol sama saya, bisa klik link berikut ini ➡️ https://lnkd.in/g9cp4fn5 

#LearningAndDevelopment #OnlineSession

Sixty-Talkie with Adit

Teman-teman L&D, rejoice!
Google's Nano Banana bisa membuat infographic. 

Sebagai praktisi L&D, salah satu cara untuk menyampaikan informasi secara efektif adalah dengan menggunakan visual tools. Bisa berupa slides, gambar, handout, ataupun juga chart dan infographic.

Terkhusus infographic, dibutuhkan tidak hanya kemampuan sintesis informasi, tapi juga setidaknya basic skill graphic design untuk ini.

Nah, berita bagusnya, Google Gemini image generation atau biasa disebut Nano Banana, sekarang sudah punya kemampuan keren banget untuk membantu kita generate infographic yang menarik.

Salah satu contohnya bisa dilihat di bawah.

Prompt yang saya pakai:
Create a complete infographic on Adult Learning Principle. Make it clear with pictures and easy to understand explanation. Instead of illustration, you use real people and things for the infographic. Make it 9:16 AR.

PS: jangan lupa untuk review jika ada informasi yang salah dan perlu diperbaiki.

Sudah mencoba juga?
Share dong infographic yang kalian buat  😄 

#Infographic #LND #LearningAndDevelopment

Bukan fear-mongering.
Satu pertanyaan untuk yang kerja full-time:

Kalau tiba-tiba kalian yang sekarang kerja full-time kehilangan pekerjaan saat ini juga, skill atau expertise apa yang teman-teman bisa "jual" untuk bisa survive?

Kalau sudah tahu skill atau expertise itu, bagaimana teman-teman dapat menjualnya biar ada yang mau?

Yakin dengan skill/expertise itu?
Yakin ada yang mau beli?

Pernah memikirkan hal ini?
Share di kolom komentar 😄 

#Expertise #Skills

Silent Reading + Sharing Session
BacaBarengJogja + Ruang Literasi Kaliurang

Hari Minggu yang mendung tanggal 16 November 2025 kemarin menjadi moment yang sangat seru bagi kami.

Komunitas Silent Reading BacaBarengJogja berkolaborasi dengan Ruang Literasi Kaliurang mengadakan sesi Silent Reading dan Sharing Session.

Banyak cerita dan informasi menarik kami dapatkan dari berbagai buku yang dibaca peserta. Mulai dari novel, buku sejarah, sampai mindfulness dan belajar Bahasa Arab!

Kami memang tidak akan membatasi jenis bacaan yang dibawa oleh peserta. 

Siapapun boleh bergabung.
Apapun boleh dibawa untuk dibaca. 
We will not judge you, nor your reading.

Membaca itu memerdekakan.

Yang di Jogja, silakan follow instagram BacaBarengJogja untuk tahu update kegiatan Silent Reading selanjutnya.

↗️ Silakan meluncur ke sini: 
https://lnkd.in/gE62z2Nz

#SilentReading #BacaBarengJogja

Silent Reading_BacaBarengJogja + Ruang Literasi Kaliurang

Attention is a spotlight. Respect is an atmosphere.
Many leaders confuse the two.

They think leadership means:
- To be seen.
- To be heard.
- To be acknowledged.

But teams don’t grow under a spotlight.

They thrive in environments where leaders:
↳ Inspire instead of intimidate.
↳ Build trust instead of tests.
↳ Bring clarity instead of chaos.

Attention demands "Look at me." 
Respect inspires “I believe in you.”

Attention expires when you leave the room. 
Respect follows long after you’re gone.

Are you chasing attention or respect?

#LeadershipWisdom #StrategicLeadership

Feeling "lost" when learning something new?
That’s actually a really good sign.

You start a new role. 
You pick up a new skill.
Suddenly, you feel lost. You feel slow.

You start thinking:
"Maybe I'm just not cut out for this."
"Everyone else gets it faster than me."

You aren't failing. You are just climbing.

It's called as the "Four Stages of Competence."
Here is what the journey actually looks like:

1. Unconscious Incompetence
- You don't know what you don't know.
- Everything looks easy because you haven't tried it yet.

2. Conscious Incompetence
- You try it, and you struggle.
- You realize, "I don't know how to do this."
- Note: This is where most people quit. Don't.

3. Conscious Competence
- You can do it, but it takes 100% focus.
- It feels like riding a bicycle for the first time. 

4. Unconscious Competence
- You do it without thinking.
- It becomes second nature. It flows.

If you feel uncomfortable right now, celebrate it.
It means you have left the "Ignorance" stage.
The confusion you feel isn't a lack of ability.
It’s the growing pains of a new skill.

Keep pushing through the grind. 
The autopilot phase is waiting for you.

Share with us 😄
What is one skill you are trying to master right now? 
Which stage do you think you are in?

PS: 
The infographic is made using Google's Nano Banana.
The Dr. Strange and The Ancient One characters belong to Marvel/Disney.

♻️ Repost if you needed this reminder today.

#LearningAndDevelopment #GrowthMindset #FourStagesOfCompetence

FYI, masih ada satu slot tersisa.
Siapa cepat, dia dapat. 

Claim it here: 
https://lnkd.in/gNXeQRcQ

taplio

Paulus Aditya Hernawan's Linkedin Analytics

Paulus Aditya Hernawan

Performance ScorePaulus Aditya Hernawan's LinkedIn Performance

Paulus Aditya Hernawan's Best Posts (last 30 days)

Ready to grow your LinkedIn presence?

taplio

.css-6ytdur{background-image:linear-gradient(284deg, rgba(39, 43, 72, 1) 0%, rgba(33, 47, 183, 1) 100%);color:transparent;-webkit-background-clip:text;background-clip:text;}Paulus Aditya Hernawan's Linkedin Analytics

Paulus Aditya Hernawan

Performance Score.css-goub6s{font-size:var(--chakra-fontSizes-md);font-weight:500;color:var(--chakra-colors-gray-600);display:block;margin-top:var(--chakra-space-1);}Paulus Aditya Hernawan's LinkedIn Performance

Paulus Aditya Hernawan's Best Posts .css-1emoo84{font-size:var(--chakra-fontSizes-md);font-weight:400;color:var(--chakra-colors-gray-600);}(last 30 days)

Ready to grow your LinkedIn presence?

Paulus Aditya Hernawan's Linkedin Analytics

Performance ScorePaulus Aditya Hernawan's LinkedIn Performance

Paulus Aditya Hernawan's Best Posts (last 30 days)